Thursday, September 13, 2012

Secang

Kayu Secang

Secang atau tepatnya Kayu Secang atau Caesalpinia sappan L. termasuk salah satu bahan rempah-rempah yang banyak diperdagangkan. Asal usul pohon Secang belum dapat dipastikan. Tetapi banyak yang menganggap pohon Secang berasal dari India. Di Indonesia, Kayu Secang mempunyai banyak sebutan diantaranya seupeueng (Aceh), sepang (Gayo), sopang (Toba), lacang (Minangkabau), secang (Sunda), secang (Jawa), secang (Madura), sepang (Sasak), supa (Bima), sepel (Timor), hape (Sawu), hong (Alor), sepe (Roti), sema (Manado), dolo (Bare), sapang (Makasar), sepang (Bugis), sepen (Halmahera selatan), savala (Halmahera Utara), sungiang (Ternate),dan roro (Tidore). Sedangkan di Inggris kayu Secang mempunyai sebutan Sappanwood dan Suou di Jepang. Kayu Secang merupakan kerabat dekat dari kayu brazil (C. echinata).

Penanaman pohon Secang biasanya pada tempat terbuka hingga ketinggian 1000mdpl di daerah pegunungan yang tidak terlalu dingin. Sedangkan untuk pemanenan Kayu Secang dilakukan setelah berumur 1 sampai 2 tahun. Kayu Secang yang sudah dipanen jika dimasak akan menghasilkan cairan berwarna merah. Cairan berwarna merah ini dikarenakan Kayu Secang mengandung brazilin. Warna merah yang dihasilkan Kayu Secang biasanya digunakan sebagai pewarna organik untuk cat, pakaian dan Wedang Secang.

Kandungan dari Kayu Secang diantranya Asam galat, tanin, resorsin, brazilin, oscimene, minyak atsiri dan resin. Kayu Secang juga bersifat anti-koagulan yaitu sebagai anti penggumpalan. Sehingga dapat memperlancar peredaran darah. Manfaat lainnya dari Kayu Secang adalah sebagai obat herbal diantaranya sebagai obat batuk, obat diare, dan TBC.

Kayu Secang diperdagangkan dalam bentuk batangan. Sedangkan pada pasar-pasar tradisional, Kayu Secang diperdagangkan sudah dalam bentuk serutan. Biasanya perdagangan Kayu Secang dalam bentuk serutan diperjual belikan dalam satuan Kilogram.

0 comments:

Post a Comment

 
Themes by Ex Templates for Sari Secang